Situs Resmi Yayasan Salafiyah Kajen

AJAK PESERTA DIDIK MA. SALAFIYAH KAJEN PATI PERANGI HOAKS

KAJEN –beredarnya berita bohong dimasyarakat mengalir begitu deras. Kabar tak benar ini yang beredar menyakup semua bidang, tak terkecuali juga menyinggung masalah SARA yang perlu disikapi dengan cerdas dan bijak. Oleh karenanya, KPS (Keluarga Pelajar Salafiyah) dan KPPS (Keluarga Pelajar Putri Salafiyah) mengadakan Pelatihan Jurnalistik yang diikuti ratusan peserta didik MA. Salafiyah Kajen pati. kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jum’at (2/3) dengan salah satu alasan agar peserta didik sebagai generasi muda tidak termakan berita Bohong.

Pelatihan Juernalistik berjalan lancar, tampak para peserta yang hadir antusias dan aktif dikala para nara sumber memaparkan materinya. Terdapat dua nara sumber yakni Arif Sutoyo, salah satu guru MA. Salafiyah Kajen dan Raden Beni Dewa Brata seorang Jurnalis dari Sura Merdeka.

Adi Sumartanto selaku Ketua Pelaksana mengatakan, pelatihan ini sengaja digelar agar para siswa/i dapat lebih memahami konsep jurnalistik yang ada sekarang. “dengan begitu diharapkan para siswa/I dapat mengeluarkan pemikiran dan kreativitasnya,” tambahnya

Menurutnya, seorang siswa/I sekaligus seorang santri dinilai harus dapat menyajikan karya jurnalistik baik dalam bentuk berita maupun tulisan lain. Karena tidak sedikit bentuk pemikiran seorang santri turut dihadirkan lewat tulisan.

“Banyak Kitab-Kitab dari Kyai sepuh yang bisa kami pelajari. Dan itu tentu dibutuhkan ketrampilan menulis yang baik. Termasuk tidak sedikit pula Kyai yang memanfaatkan media social untuk menyampaikan dakwahnya” imbuh siswa kelas XI MA. Salafiyah Kajen ini.

Sedangkan menurut Arif Sutoyo sebagai salah satu pemateri mengatakan, salah satu materi yang disampaikan memang tentang bagaimana melihat kontek berita bohong. Para siswa/I maupun Santri diminta untuktidak mudah termakan apalagi ikut menyebarkan berita Hoaks tersebut.

“Paling tidak dalam membaca sebuah berita harus disaringsebelum kemudian di Share atau dibagikan ke orang lain. Harus benar-benar dipelajari asal usul berita itu. Seperti konsep Tabayun harus diutamakan.” Katanya

Lebih dari itu, para siswa/I ataupun santri juga diharapkan dapat menelurkan tulisan-tulisan mengenai konsep Islam rahmatan lil alamin. Sehingga di era modernisasi sekarang ini para siswa/I maupun santri dapat turut mengisinya dengan hal yang positif. (AS/MA. SLF)

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *