Situs Resmi Yayasan Salafiyah Kajen

– Artikel –

Kesadaran Budaya Siswa Kini

Dewasa ini budaya-budaya di negeri kita ini semakin tergeser dengan adanya kebiasaan budaya-budaya dari luar. Bahkan sampai mereka tidak sadar akan budayanya sendiri, alhasil budaya di negeri kita ini hampir saja musnah. Apalagi di kalangan kita sendiri siswa-siswi (pelajar) masa kini. Kita lebih cenderung bergaya ala kebarat-baratan yang sekarang ini lagi ngehits-ngehitsnya. Paling pol ada sebagian siswa yang hanya mentok ikut-ikutan bergaya seperti kelompoknya agar terlihat lebih gaul dan mengikuti zaman. Jika demikian, Apakah kesadaran sudah ada pada diri kita? Entahlah.

Sadar merupakan sebuah aktivitas di mana seseorang melakukan sesuatu dengan dibarengi pemikiran akal sehat yang diterimanya. Salah satu contoh ketika di sekolah, kita akan dapat pengajaran dari seorang guru. Benar atau tidak penjelasan guru akan kita pahami ketika siswa itu serius mendengarkan. Begitupun dengan perkembangan kebudayaan yang pesat ini. Kita harus paham betul asal budaya tersebut, dampak yang akan dibawa, serta apakah dapat berterima oleh pemikiran masyarakat kita atau tidak. Jika kita sadar pastilah dapat mengetahui sikap apa yang harus dilakukan. Bukankah itu merupakan hakikat sadar yang sesungguhnya.

Selain itu, fenomena sekarang mereka malah cenderung membiasakan diri bermain gadged dan Android. Mereka pun kadang lupa dengan budayanya sendiri dan asal mula budaya yang telah dijalankan nenek moyangnya dulu. Seperti dolanan-dolanan jawa yang akan lebih mencerdaskan dan menciptakan kerukunan generasi bangsa. Yang mereka tahu hanyalah sekedar memakai baju adat daerah dan tembang-tembang daerah, tapi mereka tidak tahu makna filosofis dan asal mula budaya tersebut.
Payah!

Mereka menilai budaya seperti itu sudah kuno dan tidak zaman lagi untuk diikuti dan dipelajari. Di lain sisi, banyak orang asing atau turis dari luar yang rela datang ke Indonesia hanya sekadar untuk melihat dan mempelajari budaya kita. Terbalik bukan? Seharusnya kita sebagai siswa itu sadar akan budaya Indonesia yang kaya. Kita mempunyai kewajiban untuk melestarikan dan mempelajari budaya-budaya yang dimiliki Indonesia. Agar budaya yang ada dapat tetap terjaga agar tidak diambil oleh bangsa lain.

Persoalan yang harus segera diselesaikan adalah sekarang ini seakan-akan para siswa zaman now sudah terhipnotis dengan arus budaya digital zaman sekarang. Dan sudah tidak ada kesadaran lagi untuk berbudaya. Kiita perlu ingat bahwa menjaga sama dengan cinta. Menjaga apa yang dimiliki bangsa Indonesia sama artinya cinta terhadap tanah air. Sebagai seorang santri pun harus paham bahwa cinta tanah air adalah sebagian dari iman. Kita harus sadar itu, serta tidak usah malu memperkenalkan budaya kita kepada bangsa lain. Jangan kita nilai arti budaya itu dari kunonya, melainkan jadikanlah budaya sebagai suatu keistimewaan yang sudah kita miliki. Semakin banyak pemuda yang gemar mempelajari budaya maka akan semakin berkembang budaya yang kita miliki.

Maka dari itu, agar Indonesia tetap terjaga keistimewaannya. Jagalah budaya kita bersama. Karena suatu kebudayaan itu sangat mahal harganya. Budaya adalah simbol dan ciri khas dari negeri itu sendiri.

 

Penulis: Melka Azka R, Tiara Rahma SNJ, Ine Febrianti, dan Fildzah Luna Sabrina L

(Terbit di Majalah At-Tatsqif Edisi keempat Tahun 2017)

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *