(Menelisik Kegiatan Para siswa-siswi MTs. Salafiyah)
“Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, besok harus lebih dari hari ini, namun apapun yang terjadi, kita harus melakukan yang terbaik saat ini demi masa depan yang lebih baik nanti”. Sepenggal kalimat tersebut mungkin bisa jadi deskripsi sederhana dari gambaran situasi dan kondisi yang ada di Madrasah Tsanawiyah Salafiyah, sebuah sekolah berbasis agama yang ada di desa Kajen Pati Utara dengan dinamikanya yang luar biasa. Hal paling menarik dari madrasah ini adalah nama dan karakternya sungguh sangat berbeda. Terma “salafiyah” identik dengan kuno, jadul dan stagnan. Realitanya, berbalik seratus delapan puluh derajat, Madrasah Salafiyah merupakan madrasah yang menggunakan modernitas untuk meningkatkan segenap elemen pembelajarannya. Mulai dari pembelajaran intrakurikuler, yang mana semua kelas dilengkapi dengan proyektor dan speaker aktif sehingga guru dengan mudah bisa menyampaikan materi dengan metode audio visual yang lebih menarik minat para santri, sampai kepada kegiatan ekstrakurikuler yang mungkin paling “hidup” se-Kabupaten Pati.
Bapak Ade Irma Widodo selaku Wakil Kepala Madrasah bidang kesiswaan menyebutkan bahwa minat bakat dari kurang lebih 1000 peserta didik yang ada di MTs. Salafiyah coba difasilitasi dengan optimal oleh pihak madrasah agar mereka mampu menjadikan potensi yang ada menjadi prestasi yang membuat bangga. Dalam lingkungan MTs. Salafiyah sendiri terhitung ada sekitar 20 ekstrakurikuler yang 4 diantaranya bersifat wajib bagi siswa, dan yang lain merupakan pilihan minat bakat mereka, bahkan Kepala MTs. Salafiyah, Bapak Ahmad Ruman Masyfu’, SH., M. Si pernah menyampaikan kepada para siswa, jika mereka menginginkan pengembangan bakat tertentu (ekstra), dan ada lebih dari 20 siswa yang menjadi anggotanya, maka pihak madrasah akan memfasilitasinya. Itu merupakan bentuk tanggung jawab madrasah karena menerima amanah dari para wali santri untuk mendidik para putra-putri generasi masa depan negeri.
14 Agustus 2017, bertepatan dengan harlah pramuka ke 56, MTs. Salafiyah menyelenggarakan Apel Hari Pramuka yang diikuti dengan prosesi simbolis pembukaan kegiatan tahun pelajaran 2017-2018. Konsep yang diangkat adalah bagaimana siswa-siswi baru bisa membaca dan melihat semua dinamika kegiatan yang ada di lingkungan madrasah. Selain anak anak TeTs yang menampilkan teatrikal serah terima amanat penanggung jawab kegiatan dari kelas IX kepada kelas VII dan VIII, Kelas Khusus MTs. Salafiyah juga menampilkan pembacaan puisi 3 bahasa (Arab, Inggris dan Indonesia) yang bertemakan tribute to palestina. Selama Pembacaan puisi itu juga ditampilkan aksi aksi teatrikal kehidupan bangsa Palestina yang sampai sekarang masih berjuang untuk bisa merdeka. Pencak silat pagar nusa juga tidak mau kalah menampilkan atraksi sabung seni dan kemudian dilanjutkan penampilan memukau Grup Rebana Zidni Ilma yang baru pulang dari Donohudan Solo sambil membawa piala juara 2 Provinsi dalam ajang Aksioma Jawa Tengah. Pada hari ini juga, dilaksanakan pembelajaran demokrasi dengan kegiatan prosesi pemilihan ketua OSIS (KPS-KPPS) dengan metode yang hampir mirip dengan Pemilu Presiden yang ada di Indonesia. Selanjutnya agenda padat ditutup dengan program dinas kesehatan (puskesmas), yaitu suntik imunisasi rubella kepada semua santri.
Kreativitas tidak akan pernah berhenti, dan pada tanggal 17 Agustus 2017, kembali para siswa-siswi MTs. Salafiyah menunjukkan diri bahwa mereka bisa berarti dan mengungkapkan bakti pada ibu pertiwi. Upacara bendera kali ini menampilkan atraksi memukau pasukan pengibar bendera dengan jumlah personel 18 orang. Grup paduan suara dan Marching Band Bahana Saka Yunior juga tidak mau ketinggalan memberikan sumbangsih mensukseskan agenda rutin tahunan ini. Selanjutnya pasca upacara selesai, kembali anak anak teater yang didominasi siswa baru kelas VII mmberikan sungguhan yang menggetarkan hati, mereka menampilkan teatrikal peristiwa rengasdengklok sampai pembacaan proklamasi yang menjadikan Indonesia merdeka.
Rasa Syukur pada hari ini dilanjutkan dengan semangat para guru yang melaksanakan Musyawarah Guru Mata Pelajaran sampai pukul 13.00 WIB sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di MTs. Salafiyah dan terakhir ditutup dengan do’a bersama sambil menikmati kreasi nasi tumpeng dan aneka ragam minuman yang merupakan hasil kreasi para Guru sendiri. (A.A.S)