Situs Resmi Yayasan Salafiyah Kajen

Geliatkan Pembelajaran Aplikatif,  MTs. Salafiyah Gelar Shalat Gerhana dan Istighotsah

Rabu (9/3) pagi, alunan suara tilawah Al-Qur’an hampir terdengar dari segala penjuru masjid yang ada disekitar desa kajen. Kondisi pertokoan  banyak yang tutup dan keramaian pasar  sangat berkurang intensitasnya dibandingkan hari biasa. Suasana yang lain terasa di jalan-jalan desa, dan lorong lorong yang berada di sekitar Madrasah dan Pondok Salafiyah, salah satu pusat ilmu di desa santri ini. Para pelajar terlihat datang ke sekolah dengan membawa sajadah serta mukena, karena mereka akan melaksanakan salah satu pembelajaran aplikatif yang mungkin sekali seumur hidup mereka lakukan. Gerhana Matahari menjadi fenomena alam yang akan menjadi media belajar para pencari ilmu hari ini. Mereka melaksanakan Shalat Gerhana sebagai wujud rasa syukur dan kekaguman pada Kekuasaan Yang Maha Esa.

Pada kesempatan kali ini, bertindak sebagai Imam Shalat Gerhana dan Khotib adalah Kyai Suparman, S. Pd. I. Sebelum memulai shalat, Beliau memberikan petunjuk pelaksanaan shalat gerhana kepada para pelajar terlebih dahulu, karena shalat gerhana memang sedikit agak berbeda dengan shalat-shalat fardlu atau sunnah yang sering dilaksanakan para peserta didik. Dalam shalat dua rakaat ini,  setiap rakaatnya terdapat dua kali ruku’ dan dua kali sujud. Sehingga jika dijumlah semua, maka akan ada empat kali ruku’ dan empat kali sujud dalam keseluruhan prosesi shalat gerhana.

Dalam Khutbahnya, Kyai Suparman menukil hadits nabi yang berbunyi :

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ

Matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan AllahKedua gerhana tersebut tidak terjadi karena kematian atau lahirnya seseorang.” (HR. Bukhari no. 1060 dan Muslim no. 904).

Rasulullah di sini mengingkari aqidah jahiliyah yang salah kaprah dalam menafsiri terjadinya gerhana matahari dan bulan. Gerhana terjadi bukan karena kematian atau kelahiran seseorang. Bukan pula karena matahari dimakan Buto Ijo atau makhluk yang tak masuk akal. Tetapi gerhana adalah tanda-tanda kekuasaan Allah. Allah lah yang mencipkan matahari dan bulan sebagai tanda-tanda kekuasaan-Nya. Belakangan diketahui bahwa gerhana matahari adalah bagian dari keteraturan sistem matahari-bulan-bumi.

Setelah Khutbah selesai, maka acara dilanjutkan dengan Istighosah rutin yang selalu dilaksanakan keluarga besar MTs. Salafiyah, baik dewan guru maupun para siswa setiap bulannya. Bapak KH. M. Zuhdi, S. Pd.I dan Kyai Muhsin, S. Pd. I memimpin pembacaan istighosah kurang lebih selama 1-2 jam. Semoga dengan prosesi ibadah yang dikombinasikan dengan ikhtiyar belajar, maka semua peserta didik MTs. Salafiyah mendapatkan hasil maksimal dari perjalanan pengembaraan pencarian ilmu mereka di lembaga yang sudah berdiri sejak tahun 1950-an ini.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ:وَمَنْ سَلَكَ طَرِيْقًايَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا,سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلَى الجَنَّةِ

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, sesungguhnya Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.” (H.R Muslim)

(slf/agassa)

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *