Dalam Proses pembelajaran para peserta didik tidak hanya mendapatkan ilmu-ilmu secara teoritis maupun hafalan. Akan tetapi sebagai lembaga pendidikan formal sekolah dan/atau Madrasah harus mampu menambah wawasan dan ketrampilan dengan kegiatan lapangan ataupun praktikum sebagai wujud aplikasi ilmu secara teoritis yang telah dipelajari. Seringkali kalau kita mendengar kata kegiatan lapangan dan praktikum itu telah melekat pada anak jurusan IPA, padahal semua mapel dapat melakukan proses pembelajaran seperti itu.
Seperti yang telah dilakukan oleh sekelompok pelajar dari MA. Salafiyah Kajen tepat tanggal 30 Muharam (12/11) telah melakukan praktek Ru’yah di pantai Kartini Jepara. Ru’yah ini dilakukan sebagai wujud praktek pelajaran Ilmu Falak, ilmu yang mempelajari perbintangan, penanggalan dan perhitungan tahun, seperti mempelajari penentuan masuknya awal bulan Hijriyah, dengan itu menggunakan dua cara yaitu ru’yah dan hisab. Adapun menurut perhitungan Hisab Matahari tenggelam pada pukul 17.33 WIB dengan tinggi Hilal 06 derajat 43 menit 16 detik, umur Hilal 16 jam 43 menit, dan elongasi 08 derajat 14 menit 32 detik. Sekitar 60 pelajar mulai pukul 17.33 WIB nampak antusias dan mulai kosentrasi melakukan pengamatan sesuai perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya mereka fokus pada arah dan waktu sesuai yang diprediksikan. Lama hilal 26 menit 53 menit dan tenggelam pada pukul 18.00 wib. Semua siswa yang melakukan pengamatan baik secara langsung dengan mata telanjang maupun menggunakan alat.
Dalam kegiatan Ru’yah ini mereka melakukan pengamatan secara langsung dan juga menggunakan alat (Teodolit) yang telah dipandu oleh Kyai Agus Yusrun Nafi’, MSi pengasuh Pondok Pesantren Sirojul Hannan Jekulo Kudus dan dosen Ilmu Falak UIN Wali Songo Semarang.
Menurut H. Ulil Albab, S. Ag, M. Si selaku Ketua Yayasan Salafiyah sekaligus Guru Mapel Ilmu Falak mengatakan “kegiatan ini dilaksanakan bertujuan agar para siswa/siswi mendapatkan pengalaman baru karena mereka bisa ru’yah secara langsung atau melihat terbitnya hilal sebagai salah satu untuk menentukan awal bulan Hijriyah yang saat ini bertepatan dengan masuknya bulan Syafar”.
“ ini juga merupakan langkah riil untuk untuk mengukur kemampuan para peserta didik dalam mengaplikasi teori dalam sebuah praktek. Selain itu juga agar lebih memotivasi para peserta didik untuk terus mendalami ilmu-ilmu agama khususnya ilmu Falak yang akhirnya akan banyak bermunculan ahli-ahli ilmu Falak dari generasi muda.” imbuhnya . (AS/MA.SLF)