Siapa pun yang tak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan zaman akan lenyap, kalah_Itulah salah satu adagium populer sejak zaman dahulu. Dalam definisi yang lebih mutakhir, barangkali “disrupsi” adalah kata paling tepat untuk menjelaskannya.Dalam bukunya berjudul “Disrupsi”,
Rhenald Kasali menegaskan bahwa perubahan yang inovatif dan adaptif adalah harga mati. Siapa pun bisa kalah jika berdiam di tempat. Sebab dunia selalu maju, katanya. Diam adalah mati perlahan.Kesadaran pada kebaruan inilah yang menjadi salah satu spirit MTs Salafiyah Kajen. Sedikitpun kami tak ingin ada stigma bahwa madrasah itu kolot atau ketinggalan zaman. Sebaliknya, madrasah adalah salah satu agen besar perubahan zaman.
10 Januari 2020 merupakan awal dari peluncuran resmi Shoutus Salaf, sebuah “televisi” untuk memublikasikan berbagai hal di MTs Salafiyah. Dilihat dari namanya, Shoutus Salafiyah berarti “suara Salafiyah” atau “corong informasi Salafiyah”. Itulah yang memang kami lakukan.Kami memulainya dengan muroja’ah Alquran dan kitab Taqrib. Kelak, kami juga akan mengisinya dengan pembelajaran berbagai mapel dan latihan bermacam bahasa (sebagai program unggulan di madrasah). Pun podcast dengan tema variatif.Shoutus Salaf juga akan jadi ruang bagi para siswa untuk berkreasi. Kami sadar betul mereka punya potensi; adalah tugas kami untuk menyediakan ruang sebaik-baiknya—sebab merekalah generasi depan yang akan melanjutkan kehidupan bangsa.Sahabat-sahabat bisa mengaksesnya di kanal Youtube MTs Salafiyah Kajen. Mari tonton. Mari tumbuh bersama untuk kebaikan.
(Humas MTs Salafiyah)