KAJEN MA SALAFIYAH – Masa pandemi Covid-19 yang belum usai ini, Madrasah Aliyah Salafiyah Kajen Pati tetap berusaha ikut melakukan hal yang bermanfaat untuk masyarakat sekitar. MA Salafiyah menerjunkan Tim Relawan dalam aksi kemasyarakatan untuk penanggulangan tanggul sungai jebol di Desa Tunjungrejo, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati.
Aksi sosial tersebut digelar oleh pemerintah desa setempat selama tiga hari berturut-turut, yakni sejak Minggu (1/11/20) sampai Selasa (3/11/20), dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Tim Relawan terdiri dari Tim Pramuka dan beberapa organisasi ekstrakulikuler. Mereka antara lain Keluarga Pelajar Salafiyah (KPS), Pagar Nusa (PN), Marching Band, dan Patroli Keamanan Madrasah (PKM). Seluruhnya berjumlah 60 anggota, berasal dari kelas X, XI dan XII. Selain itu, tim relawan lainnya yaitu Timsar Tunggul Wulung, Kodim 0718, Polres Pati Unit Brimop, Banser, BPBD, beberapa SMK di Pati, Karangtaruna, dan Masyarakat setempat.
Jebolnya tanggul tersebut sebenarnya bukan hal yang baru. Sebelumnya, tahun 2019, bantaran sungai tersebut sudah pernah jebol dan airnya masuk ke permukiman warga. Namun, jebolnya tanggul kali ini menyebabkan airnya meluap hingga ke area persawahan. Padahal, menurut salah satu warga sekitar, Nanang Taufiq Bahtiar, sungai ini baru saja dilakukan normalisasi. Karena tanah yang digunakan tergolong tanah baru makanya tanggul bisa jebol lagi.
Dalam kesempatan tersebut, Tim Relawan MA Salafiyah menanggulangi dua titik tanggul yang jebol, yaitu tanggul utara perkampungan dan selatan perkampungan. Pada hari pertama aksi, beberapa relawan memperbaiki titik tanggul yang kedua. Letaknya di sebelah utara perkampungan. Mereka mengumpulkan batu kali, membersihkan sampah-samapah seperti carang bambu, plastik, popok bayi, dan kayu. Sementara hari kedua dan ketiga, titik konsentrasi yang mereka tangani yaitu tanggul utama yang berada di sebelah selatan perkampungan. Mereka mengisi material pasir dan tanah ke dalam beberapa sak di area tanggul dengan peralatan songkro.
Salah satu pembina pramuka dari Tim Relawan MA Salafiyah yang ikut mendampingi, Ahmad Thohir, menuturkan, aksi kemasyarakatan ini dilakukan sebagai wujud kepedulian siswa-siswi Madrasah Aliyah Salafiyah Kajen terhadap lingkungan sekitar.
“Walau aksi ini ada risiko seperti hari pertama saya terkena beling dan hari kedua terkena sengatan kelabang, tapi alhamdulillah selama tiga hari ini dapat berjalan lancar sampai anak-anak sudah kembali lagi ke madrasah. Semoga aksi ini dapat menjadikan amal saleh dan jariyah untuk anak-anak semua,” ujarnya.[Ulil Albab/Kls X IPA/MA.Slf].