Kajen – Ahad (04/12). Kesyahduan bacaan Al-Qur’an dari Santri Yasir dan Ilham, tidak dapat menghilangkan wajah-wajah tegang dan pucat yang menghiasi kebanyakan siswa-siswi kelas IX MTs. Salafiyah. Sejak pagi mereka telah berdatangan memasuki halaman madrasah dengan ditemani oleh orang tua atau saudara. “Hari ini ada Testing Tahfidz Al-Qur’an dan Baca Kitab Kuning” ucap Abdi Maulana Hakiki, Salah satu santri asal Demak yang menimba ilmu di tanah kajen. Bukan hanya itu, ia pun berpesan pada adik-adik kelas supaya lebih dini mempersiapkan diri agar lebih matang dalam menghadapi ujian Tahfidz dan Kitab tahun mendatang karena dua ujian ini menjadi syarat mutlak guna menyandang predikat “lulus” dari MTs. Salafiyah Kajen. Inilah identitas santri, yang harus dijalankan dengan sungguh-sungguh. Hal tersebut yang membedakan antara lulusan umum dengan madrasah yang berbasis pesantren.
MTs. Salafiyah merupakan salah satu institusi pendidikan dibawah naungan Yayasan Salafiyah Kajen yang bertolak dari akar Pesantren Salaf dan berkembang menjadi Lembaga pembelajaran yang mampu menggabungkan modernitas dan klasikal. “Al-muhafadzotu Ala qodimi sholih Wa Al–akhdu Bi al-Jadidi Ashlah” adalah dasar yang menjadi inspirasi perkembangan media pembelajaran yang didirikan oleh KH. Baidlowi Sirodj puluhan tahun silam ini.
Sudah menjadi agenda tahunan MTs. Salafiyah, dimana pada setiap semester, semua siswa siswi kelas VII , VIII dan IX terdapat Tes Syafahi (Lisan) Tahfidz Al-Qur’an dan penguasaan baca kitab kuning, puncaknya lembaga ini mengadakan Testing Tahfidz al-Qur’an dan Kitab Kuning sebagai salah satu syarat untuk semua santri kelas IX agar dapat Lulus. Tes ini sendiri merupakan bentuk independensi Yayasan Salafiyah Kajen yang masih menghidupkan format pendidikan dari para founding fathers mereka, selain mengadopsi program pembelajaran yang bersumber dari Kementrian Agama.
Pada tahun ini, Testing Tahfidz al-Qur’an dan Kitab Kuning jatuh sebelum Ulangan Semester Gasal, tepatnya pada hari Ahad, tanggal 4 Desember 2016. MTs. Salafiyah mengundang para Masyayekh, al-Huffadz dan Ulama’ sekitar Kajen untuk menguji siswa-siswi mereka dalam penguasaan hafalan al-Qur’an dengan target minimal hafal Juz ‘Amma, lengkap dengan ilmu tajwidnya, serta kompetensi dalam membaca Kitab Kuning, yaitu Kitab Taqrib dan tata bahasa arab dasar. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Pada Testing kali ini, wali santri juga diajak berpartisipasi aktif untuk melihat perkembangan kemampuan putra-putri mereka dengan turut mendampingi saat pelaksanaan tes berlangsung.
Acara dimulai tepat pada pukul 07.30 WIB dengan dihadorohi oleh Kyai Suparman, salah seorang Guru Sepuh MTs. Salafiyah dan dilanjutkan dengan prosesi testing yang berlangsung sampai pukul 11,00 WIB, Setelah semua santri selesai melaksanakan tes, acara kemudian dilanjutkan dengan upacara penutupan dan Tahlil yang dipimpin KH. Husain Jabbar. Selanjutnya acara ditutup oleh do’a khotmil Qur’an KH Tamamuddin, salah seorang guru Tahfidz MTs. Salafiyah yang menguasai Qiro’ah Sab’ah. Dalam sambutannya, Kepala MTs. Salafiyah, Bapak Ahmad Ruman Masyfu’, SH., M. Si. menekankan kepada semua wali santri untuk menjaga hafalan Al-Qur’an putra-putri mereka setelah lulus, meskipun melanjutkan di sekolah umum sekalipun, karena dengan “ngurip-ngurip” Al-Qur’an, maka nantinya Sang Pencipta Al-Qur’an akan “ngurip-ngurip” kita fiddunya wal akhiroh.
عن عثمان بن عفان رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه و سلم ” خيركم من تعلم القرآن و علمه ” رواه البخاري